Alhamdulillah tiket pesawat sudah di tangan
kanan (sudah bisa ditebak apa yang ada di tangan kiri saya). Baju dan segala
tetek bengeknya juga sudah dimasukkan ke dalam koper meskipun mereknya bukan
Polo. Mau kemana emangnya???
Bukan, bukan...saya bukan mau piknik ke Arab,
apalagi berniat jadi TKW. Maklum, Mami
saya sejak kecil melarang saya jadi TKW apalagi Polwan. Namun, kepergianku kali
ini karena ada panggilan tugas penting dari Zordon untuk menetap dan menjadi
abdi negara di Denpasar, Bali. Sayangnya, kali ini saya tidak akan didampingi
oleh Power Rangers Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu (kok
kayak warna kue lapis yah???) saat berangkat ke Bali. Home alone alias sendiri
(???).
Terus terang, naik pesawat adalah pengalaman
pertama dalam hidup. Secara, pesawat yang sering saya pakai ya sebatas pesawat
telepon atau pesawat televisi. Jadi, saat ditakdirkan naik pesawat dalam arti
sesungguhnya agak gimana gituh. Apalagi maskapai yang akan saya tumpangi
namanya tidak mencerminkan sesuatu yang berbau kedirgantaraan. Sebut saja
maskapai itu bernama Lion Air. Secara harfiah, menurut Kamus Inggris Indonesia
karangan John M. Echols dan Hassan Sadhily terbitan PT. Gramedia, Lion kan
bermakna Singa, sejak kapan ya singa bisa terbang??? Kalau Garuda, Merpati atau
Emprit Air kan masih nyambung. Tapi, tak menjadi soal lah, karena saya serahkan
saja sama yang di atas (sambil pasang muka serius terus mengacungkan jari
telunjuk ke bawah).
Momen
yang sulit dilupakan ya saat acara perpisahan dengan Mami tercinta di depan
pintu masuk Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Kalau difilmkan mirip
dengan peserta Indonesian Idol saat host-nya bilang...”Maaf sekali, malam ini
Anda harus pulang?”...Sedih dan suasananya sangat mengharukan (kanebo mana
kanebo???). Mami terpaksa merelakan anak tergantengnya (secara, kedua kakakku
itu perempuan semua) harus pergi ke Bali. Dan sayup-sayup terdengar suara dari
pengeras suara, “ting..tong...ting...tong, pesawat Lion Air antar kota antar provinsi
(AKAP) jurusan Semarang-Denpasar akan segera take off, silakan segera check in
di hotel terdekat...upps salah, konter terdekat”. Mendengar woro-woro tersebut
saya langsung bergegas masuk, check in, bayar airport tax, terus lari-lari gak
jelas mirip adegan Cinta ngejar Rangga dalam film AADC (Alfa Alfa Delta
Charlie). Kemudian, dari kejauhan akhirnya kelihatan juga bentuk pesawat Lion
Airnya. Tepat pukul 06.00 WIB, pesawat akhirnya take off juga...menuju BALI
yang tak selalu berarti PULANG.